Sponsored Link
Sebuah hasil penelitian yang mengungkapkan bahwa kehidupan di Bumi sesungguhnya berasal dari planet Mars telah melahirkan perdebatan panjang di kalangan para ilmuwan.
Keberhasilan robot penjelajah milik NASA, Curiosity mengungkap berbagai informasi di planet merah tersebut terus menggelitik hasrat orang-orang yang ingin terbang ke sana. Bahkan, puluhan ribu orang sudah berbondong-bondong mendaftarkan dirinya ke Mars.
Rupanya, adanya kemungkinan tidak dapat kembali lagi ke Bumi tidak menyurutkan semangat mereka. Salah satu tantangan terbesar para ilmuwan di badan antariksa Amerika, NASA yang terbesar ketika meluncurkan pesawat luar angkasa Apollo ke Bulan adalah membawa kembali para astronot ke Bumi pada 1960 lalu.
Hal ini juga yang menjadi pertimbangan banyak pihak yang hingga kini masih mempertanyakan kemampuan dan kesanggupan ilmuwan untuk menerbangkan harapan mereka yang ‘ngebet’ bermukim di Mars.
Terlebih jarak Bumi dengan planet Merah lebih jauh daripada ke Bulan. Tetapi, ilmuwan meyakini dengan kemajuan teknologi saat ini dapat memperkecil jurang ketidakmungkinan.
Kehadiran sebuah novel klasik karya Ray Bradbury berjudul The Martian Chronicles menceritakan tentang kolonialisasi orang-orang dari Bumi ke planet Mars terus menggenjot semangat para ilmuwan masa kini untuk mewujudkan semangat berpetualang ke planet merah itu.
Sumber: Examiner