Sponsored Link
Peneliti dari University of Southampton mengungkap studi terbaru yang menjelaskan sebab kepunahan dari gajah prasejarah. Populasi mamalia purba ini musnah yang diduga akibat perburuan besar manusia awal, sebelum Neanderthals ribuan tahun lalu.
Peneliti Francis Wenban-Smith menemukan sebuah situs yang mengandung sisa-sisa fosil gajah kuno dengan gading lurus (Palaeoloxodon antiquus) di 2003. Ia menemukan fosil tersebut di sebuah area di Ebbsfleet, Kent, Inggris.
Penggalian fosil menemukan adanya sisa-sisa tulang gajah, beserta sejumlah artefak peralatan kuno dan kerangka hewan lainnya seperti badak dan singa serta mamalia lainnya. Endapan fosil ini diperkirakan berusia 420 ribu tahun lalu saat periode iklim hangat.
Sejak penggalian dilakukan di 2004, Francis membawa analisis detail dari bukti yang dipulihkan dari situs fosil tersebut. Ia juga mengumpulkan perkakas kuno yang dipercaya sebagai senjata untuk membabat mamalia bertubuh besar tersebut.
Peneliti mengatakan, gajah prasejarah memiliki ukuran dua kali lipat dari gajah Afrika saat ini. Bahkan, beratnya bisa mencapai hingga empat kali lipat kendaraan mobil keluarga.
"Meskipun tidak ada bukti langsung terkait bagaimana hewan ini menemui ajalnya, penemuan peralatan dari batu (flint tools) mengonfirmasi kegiatan pemotongan untuk daging gajah ini," jelas peneliti. Ia meyakini, satu gajah bisa diserang oleh empat manusia awal.
Manusia awal yang dimaksud merupakan hominins, yang ketika itu mengandalkan nutrisi dari herbivora berbadan besar. Meskipun ada juga dugaan bahwa gajah prasejarah bisa mati karena diburu kawanan predator, namun kemungkinan gajah juga diserang menggunakan tombak dari kayu oleh manusia awal.
Sumber: Phys