Sponsored Link
Astronom menggunakan data dari teleskop luar angkasa pemburu planet, Kepler, menemukan pola unik dalam cahaya bintang jauh. Pola unik ini diyakini merupakan kode atau sandi yang mengungkap informasi penting tentang volume dan massa bintang.
Trik ilmiah yang dilakukan para ahli ini digambarkan dalam laporan penelitian di jurnal Nature. Penelitian bisa menambah wawasan mengenai perkiraan ukuran bintang serta meningkatkan estimasi mengenai ukuran exoplanet.
Mengetahui ukuran bintang melalui cahayanya adalah sulit. Ilmuwan bisa mengestimasinya melalui gravitasi permukaan bintang, yakni pengukuran yang bisa membantu untuk mengungkap baik massa dan radius bintang.
Seismologi bintang bisa mendapatkan perkiraan yang lebih akurat tentang gravitasi permukaan bintang dengan melacak suara. Namun, teknik ini kabarnya jauh lebih sulit dan memakan waktu lebih lama.
Sejauh ini, ilmuwan hanya dapat memperkirakan usia sebuah bintang melalui massa dan volumenya. Umumnya, bintang kerdil padat yang muda memiliki ukuran lebih kecil.
Ukuran sebuah bintang juga mempengaruhi bagaimana planet pendampingnya bisa tumbuh. Kepler menemukan exoplanet dengan cara pemantauan cahaya ketika planet asing tersebut melewati bintang yang diorbitnya serta menciptakan bayangan
Metode baru ini meningkatkan akurasi sekira 3 kali lipat. Para ilmuwan mengatakan, dengan teknik baru ini maka pengukuran bintang tunggal bisa dilakukan dengan lebih cepat.
"Anda bisa mendapatkan pengukuran untuk bintang tunggal dalam beberapa detik. Mengukur 'flicker' sebenarnya sangat mudah. Ini hanya memerlukan beberapa baris 'kode' untuk mendapatkan hasil dasar," jelas Fabienne Bastien, astronom Vanderbilt University di Nashville.
Sumber: Latimes