Sponsored Link

Tim peneliti dari University of Iceland di Reykjavik, Islandia menemukan bahwa gunung api mengalami pergerakan sebelum meletus. Temuan ini bisa membantu peneliti untuk mendeteksi awal aktivitas gunung api dan metode peringatan bencana letusan gunung api.
Metode peringatan ini bisa membantu para penduduk untuk dievakuasi sebelum gunung api memuntahkan laharnya. Penelitian ini dipimpin oleh ahli geofisika Sigrún Hreinsdóttir.
"Situs GPS bisa menjelaskan kepada Anda, tidak hanya ada aktivitas di gunung api, tetapi memberi tahu bahwa itu akan meletus dan seberapa tinggi gumpalan asapnya," tutur Hreinsdóttir.
Dengan mengetahui seberapa tinggi tingkat gumpalan asap dari letusan gunung api, peneliti bisa memberikan peringatan bahaya terhadap lintasan pesawat terbang. Penelitian ini ditampilkan pada 12 Januari 2014 dalam jurnal Nature Geoscience.
Peneliti mengamati berdasarkan data GPS yang dipasang pada lereng gunung api Grímsvötn di Islandia. Pada 2011, gunung api Grímsvötn dengan tinggi 1.725 meter meletus dan menghasilkan gumpalan asap setinggi 20 kilometer.
Instrumen GPS menunjukkan bahwa kawah bergeser sekira 0,5 meter sebelum letusan. Peneliti meyakini bahwa setiap gunung api, sesaat sebelum meletus mengalami pergeseran posisi.
Sumber: Softpedia