Sponsored Link
Setelah melakukan penelitian selama dua tahun sejak 2012 di Gunung
Penanggungan, Jawa Timur, tim ekspedisi Universitas Surabaya berhasil
mengidentifikasi
116 situs purbakala. Tim memperkirakan situs yang ada
lebih banyak lagi karena banyak situs yang tertimbun longsor atau
tertutup semak belukar sehingga belum ditemukan tim.
Ketua tim ekspedisi Universitas Surabaya (Ubaya), Hadi Sidomulyo, Rabu
(15/1/2014), mengatakan,
Gunung Penanggungan merupakan kawasan purbakala
terkaya di Indonesia yang belum tergali. Ini dimungkinkan karena sejak
abad ke-10 hingga ke-16, baik pada masa Kerajaan Mataram Kuno maupun
Majapahit, Gunung Penanggungan (1.653 meter) merupakan kawasan
spiritual.
Di Gunung Penanggungan, misalnya, terdapat situs Gapura Jedong yang
berasal dari tahun 926 Masehi, pemandian Jolotundo peninggalan abad
ke-10, situs Belahan berupa gapura dan pemandian kuno, Candi
Kendalisodo, Candi Merak, Candi Yudha, Candi Pandawa, Candi Selokelir,
dan sebagainya. Ditemukan pula punden berundak, tempat pertapaan, goa,
dan situs-situs lain.
Arkeolog yang membidangi bahasa Jawa kuno dari Universitas Negeri
Malang, Ismail Luthfi, yang juga anggota tim mengatakan, diperkirakan
masih ada 50 lebih situs yang belum dapat diidentifikasi.
Anggota tim ekspedisi Penanggungan, Kusworo Rahardyan, mengatakan, situs
Penanggungan memiliki keunikan. Selain jumlahnya yang banyak dan
tersebar di seluruh kawasan, mulai dari puncak, lereng, hingga kaki
gunung, arsitektur bangunannya juga berbeda dengan candi yang ada di
tempat lain.
"Hampir semua bangunan candi di Penanggungan menempel di lereng dan
tebing. Bahkan, beberapa candi sulit dijangkau karena berada di tebing
terjal," ucapnya.
Untuk penyelamatan situs purbakala di Gunung Penanggungan, tim ekspedisi
Ubaya mengusulkan dilakukan inventarisasi ulang, pencantuman nomor atau
pemberian nama yang jelas bagi situs.
Sumber: Kompas