Sponsored Link
Adobe mengalami kejadian tak mengenakkan pada pekan lalu karena berhasil diretas oleh hacker. Para penjahat dunia maya mengakses data 2,9 juta pelanggan Adobe dan kose sumber untuk berbagai produk termasuk Adobe Acrobat, ColdFusion, ColdFusion Builder.
Serangan ini mengundang perhatian dari berbagai kalangan, termasuk praktisi keamanan Alex Holden. Ia menilai serangan terhadap Adobe baru merupakan awal dari serangan cyber lainnya. Hal itu diungkapkan Holden kepada blog milik Kaspersky Labs, ThreatPost.
"Serangan ini merupakan salah satu yang terburuk dalam sejarah Amerika Serikat (AS) karena kode sumber produk pengguna seperti Adobe Reader dan Adobe Publisher telah diretas dan dibocorkan. Ini memungkinkan untuk menemukan serangan tambahan dan virus terhadap pihak yang tidak ada pertahanan," ungkap Holden.
Sebelumnya, Holden mengungkapkan bahwa penyerang Adobe menggunakan bahasa Rusia. Sayangnya ia enggan merinci identitas resmi.
Adapun Adobe, begitu menyadari telah menjadi korban hacker segera me-reset semua password dan mengirimkan email intruksi untuk mengubah password kepada konsumen yang menjadi korban.
Sumber: Gigaom